Buddha Avatamsaka
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Go down
avatar
Admin
Admin
Posts : 186
Join date : 2019-05-04
https://avatamsaka.forumotion.asia

Susiddhikara Mahā Tantra Sādhana Upāyika Patala Vidya Yoga Siddhi Nāma Mahāyāna Sutra Empty Susiddhikara Mahā Tantra Sādhana Upāyika Patala Vidya Yoga Siddhi Nāma Mahāyāna Sutra

Sun Mar 22, 2020 10:02 am
MAHAYANA TRIPITAKA SUTTRAM
Susiddhikara Mahā Tantra Sādhana Upāyika Patala Vidya Yoga Siddhi Nāma Mahāyāna Sutra Vajradhara_statue_Asian_Art_Museum_SF  
Vajradhara

Susiddhikara Mahā Tantra Sādhana Upāyika Patala Vidya Yoga Siddhi Nāma Mahāyāna Sutra Gundari
Kundali Vidyaraja
Susiddhikara Mahā Tantra Sādhana Upāyika Patala Vidya Yoga Siddhi Nāma Mahāyāna Sutra

Bab I
Kundalipariprccha (Pertanyaan Kundali)

Demikianlah telah kudengar, pada suatu waktu, Sri Bhagavān Vajradhara, sang Vajrasattva, sang Mahāsattva, sang Mahāyāna, sang Diri Yang Besar (mahātmaka), sang Cahaya Pemenang (jinaprabha), sang Cahaya Yang Besar (mahāprabha), sang Kemurnian Yang Besar (mahāśuddha), sang Penguasa Yang Besar (mahānātha), sang Raja Vajra (vajrarāja), Sang Vajra Yang Besar (mahāvajra), sang Vajra, sang Semua Tathāgata (sarvatathāgata), sang Semangat Yang Besar (mahāvīrya), sang Cara Bijaksana Yang Besar (mahopāya), sang Nafsu Vajra (vajrarāga), sang Semua Kesenangan (sarvasaukhya), sang Kebahagiaan Yang Besar (mahāsukha), sang Waktu Yang Besar (mahākāla), sang Pidato Vajra (vajrabhāsa), sang Pidato Yang Besar (mahābhāsa), Yang Terbebas Dari Penggandaan (nisprapañca), sang Huruf Besar (mahāksara), sang Huruf Yang Tidak Bisa Diungkap (anaksara), sang Pembacaan Yang Besar (mahājāpa), sang Ucapan Buddha (buddhavāca), sang Penyatuan Yang Besar (mahāsandhi), sang Segel Yang Besar (mahāmudra), sang Pengikat Samaya Yang Besar (mahāsamayabandhaka), sang Tinju Yang Besar (mahāmuste), sang Segel Yang Tertinggi (samudrāgrya), sang Tinju Vajra (vajramuste), sang Permata Vajra (vajraratnā), sang Samantabhadra, sang Vajrapāni, mengajarkan ritual Mahayana yang tiada tandingan, pencapaian Siddhi yang tidak bisa digagalkan, penyelesaian Vidyaraja yang menakjubkan.

Pada saat itu, sang Bodhisattva Vajra Krodha Kundalin menggabungkan kedua telapak tangannya beranjali dan mensujudkan dirinya ke Kaki dari sang Bhagavan Vajradhara, lalu bertanya : "Pada satu saat di masa lampau, saya mendengar dari Anda, Bhagavān, ritual dan tatacara untuk Mandala dari semua Vidyaraja. Saya juga mendengar tentang kebajikan dari kemanjuran ajaib dari para Vidyaraja dan para pelayan Mereka. Demi kepentingan para makhluk di masa depan, Saya memohon Anda, Bhagavān, jelaskanlah itu dengan terperinci. Melalui aturan apakah orang membaca Mantra agar dengan cepat memperoleh keberhasilan? Walaupun huruf dari Mantra itu adalah yang dari satu intisari, ritual yang diselesaikannya adalah yang tidak terbatas jumlahnya."

Kemudian dia bertanya dalam syair-gatha berikut ini:

Apa ciri-ciri dari Mantra dan ciri-ciri dari Acarya?
Apa ciri-ciri dari keahliannya?
Jelaskanlah ciri-ciri dari temannya!
Tempat yang bagaimanakah yang unggul?
Di tempat manakah yang mudah untuk mencapai keberhasilan dengan cepat?
Apa ciri-ciri dari pengendalian?
Dan apa yang patut dan yang tidak patut untuk dilakukan?
Apa cara bijaksana dan tata cara untuk membaca Mantra?
Bunga yang bagaimanakah yang mendatangkan keberhasilan dengan mudah?
Bagaimanakah cara menggunakan wewangian?
Bagaimanakah cara membuat persembahan makanan?
Dupa yang bagaimanakah yang dibakar?
Apa ciri-ciri dari lampu yang menyala?
Apa itu Santika?
Apa itu Paustika?
Apa itu Abhicarika?
Apa jenis-jenis hal yang dicapai dari masing-masing tiga jenis ini?
Apa ciri-ciri dari keberhasilan di dalam tata cara yang lebih tinggi, yang menengah, dan yang lebih rendah?
Melalui ritual apakah untuk melakukan pemanggilan?
Bagaimanakah cara melakukan penyembahan?
Bagaimanakah cara melindungi diri sendiri?
Apa cara lengkap untuk pembacaan?
Apa ciri-ciri dari pembacaan Mantra?
Bagaimanakah cara melaksanakan Abhiseka?
Apa ciri-ciri dari percobaan Mantra?
Bagaimanakah cara menerimanya?
Bagaimanakah huruf-huruf itu dilengkapkan?
Bagaimanakah cara meningkatkannya?
Bagaimanakah cara melaksanakan Homa?
Apa tata caranya dari ritualnya?
Apa perlengkapan yang digunakan untuk mendatangkan keberhasilan yang cepat?
Apa ciri-ciri dari menyelenggarakan obat-obatan?
Apa ciri-ciri dari menerima obat-obatan?
Apa cara untuk memurnikan obat-obatan?
Apa ukuran dan jumlah untuk obat-obatan?
Obat-obatan itu, penampilannya, saya memohon Anda, Bhagavān, yang berbelas kasihan,
untuk menjelaskan masing-masing itu kepada saya dengan nyata!
Bagaimanakah cara melindungi perlengkapan untuk penyelenggaraannya?
Bagaimanakah cara membedakan pembagiannya?
Bagaimanakah cara menggunakan perlengkapan untuk penyelenggaraannya?
Tolong bentuklah untuk menjelaskan ciri-cirinya secara terpisah!
Bagaimanakah cara menyebabkan perlengkapan yang telah hilang menjadi kembali?
Ketika dibahayakan, bagaimanakah cara mengembalikannya?
Apa ciri-ciri dari mengetahui para penghalang lebih dahulu?
Apa Mandala dari penyelenggaraan?
Apa Mandala untuk menyelesaikan perbuatan?
Apa Mandala Abhiseka?
Demi kepentingan para makhluk hidup, saya memohon Anda untuk membabarkannya dengan terperinci,
untuk pertanyaan-pertanyaan ini, sesuai dengan apa yang penting.
avatar
Admin
Admin
Posts : 186
Join date : 2019-05-04
https://avatamsaka.forumotion.asia

Susiddhikara Mahā Tantra Sādhana Upāyika Patala Vidya Yoga Siddhi Nāma Mahāyāna Sutra Empty Re: Susiddhikara Mahā Tantra Sādhana Upāyika Patala Vidya Yoga Siddhi Nāma Mahāyāna Sutra

Sun Mar 22, 2020 10:04 am
Susiddhikara Mahā Tantra Sādhana Upāyika Patala Vidya Yoga Siddhi Nāma Mahāyāna Sutra Mahakalaweb4

Susiddhikara Mahā Tantra Sādhana Upāyika Patala Vidya Yoga Siddhi Nāma Mahāyāna Sutra Mahakala%20hum%20phat
Bab II
Mantralaksana (Ciri-ciri Mantra)

Kemudian sang Vajradhara, Yang terhiasi dengan pertanda baik (subhamanditam), Yang layak disembah oleh semua Vidyādhara dan Bodhisattva yang berbelas kasih besar, menyapa sang Mahāvīrya Vajra Krodha Kundalin dengan berkata : "Sangat baik, sangat baik, Maha Krodha! Anda telah melakukan dengan sangat baik untuk bertanya kepada Saya pertanyaan seperti itu. Dengarlah dengan konsentrasi dan penuh perhatian pada Hukum tertinggi yang mulia ini. Penghasil Siddhi yang menakjubkan (susiddhikara) ini memiliki lima jenis penghiasan (pancalamkara dharma) : yang pertama disebut Semangat Yang Besar (mahāvīrya); yang kedua disebut Raja Pengetahuan (vidyārāja); yang ketiga disebut Melenyapkan Rintangan (avaranapraksina); yang keempat di sebut Menyelesaikan Semua Perbuatan Yang Berani (sarvabhayakarmakrta); yang kelima disebut Melakukan Semua Mantra (sarvamantravartayati); Susiddhi ini adalah demikian bahwa jika anda tidak berhasil ketika menjalani Ritual Mantra yang lain, anda harus membaca Mantra dari Ajaran ini, yang dalam hal ini anda akan memperoleh keberhasilan dengan cepat. Diantara Tiga Keluarga (trikula: Buddha, Padma, Vajra), Ajaran ini adalah Rajanya. Ia juga mampu menyelesaikan semua cara dari perbuatan, yaitu : perbuatan dari perlindungan diri, mengikat perbatasan (menetapkan garis batas Mandala dalam ritual Mantrayana), penarikan (akarsana), juga perbuatan dari penyembahan, pertolongan, hukuman, pengajaran, dan semua Mantra menjadi berhasil."

"Selanjutnya, diantara Hrdaya Mantra, yang memiliki tiga huruf HUM adalah yang juga mampu menyelesaikan semua perbuatan ritual seperti yang telah dijelaskan tadi."

"Hrdaya Mantra dengan tiga huruf HUM adalah: OM KRODHANA HUM JAH Susiddhikara Mahā Tantra Sādhana Upāyika Patala Vidya Yoga Siddhi Nāma Mahāyāna Sutra Om%20Krodhana%20Hum%20Jah (OM Yang Murka HUM JAH)."

Susiddhikara Mahā Tantra Sādhana Upāyika Patala Vidya Yoga Siddhi Nāma Mahāyāna Sutra Vajrapaniye%20Maha%20Vidya
"NAMO RATNA -TRAYĀYA, NAMAHS CANDA - VAJRA-PĀNIYE - MAHĀ -YAKSA - SENAPATĀYE, OM - SUSIDDHIYA SIDDHIYA - SĀDHAYA, SUSIDDHI KARA – HŪM HŪM HŪM – PHAT PHAT PHAT (Menyembah hormat kepada Tiga Permata, Terpujilah Vajrapani Yang Murka, Sang Jenderal Besar Atas Para Yaksa, OM Jadilah Keberhasilan Yang Menakjubkan, Buatlah Keberhasilan, Hasilkanlah Siddhi Yang Menakjubkan HUM HUM HUM PHAT PHAT PHAT)."

"OM SRUTI SMRTI DHARANI HUM HAH  Susiddhikara Mahā Tantra Sādhana Upāyika Patala Vidya Yoga Siddhi Nāma Mahāyāna Sutra Om%20sruti%20smrti%20dharani%20hum%20hah (OM Dengarlah Penuh Perhatian DHARANI HUM HAH)."
Gunakan Hrdaya Mantra ini, sang Raja Tiga Huruf HUM, percikkan air untuk membersihkan tubuh.

"Selanjutnya, ritual untuk Siddhi yang lebih tinggi, menengah, atau yang lebih rendah adalah yang sama seperti yang telah dijelaskan di dalam Ajaran Sutra lainnya. Dia yang menginginkan keberhasilan Siddhi harus memahami ritual Mantra yang lebih tinggi, menengah, atau yang lebih rendah. Ajaran ini merangkul ritual Mandala yang dilaksanakan di dalam seluruh Tiga Keluarga. Mantra dari Keluarga Buddha (Buddha-kulāya-mantra) adalah untuk Pelenyapan Bencana (Śāntika); Mantra dari keluarga Avalokiteśvara (Avalokiteśvara-kulāya-mantra) adalah untuk Peningkatan Keuntungan (Paustika); Mantra dari Keluarga Vajra (Vajra-kulāya-mantra) adalah untuk Penaklukkan (Abhicārika). Dari ketiak (kaksa) sampai hingga puncak mahkota kepala (mukuta) adalah yang sesuai dengan tingkat yang tinggi [dari Siddhi]; Dari pusar perut (nami) sampai hingga ke ketiak adalah yang sesuai dengan tingkat yang menengah; Dari telapak kaki (pada) hingga sampai ke pusar perut adalah yang sesuai dengan tingkat yang lebih rendah; Diantara Mantra, anda juga harus membedakan tiga jenis pencapaian, dan tiga keluarga adalah masing-masing dibagi menjadi tiga, ini, anda harus memahami sepenuhnya. Diantara Mantra dari tiga keluarga, yang dari Vidyaraja adalah untuk pencapaian yang lebih tinggi. Mantra dari para utusan (dhuta), pelayan laki-laki (ceta), pelayan perempuan (ceti) dan seterusnya adalah untuk pencapaian yang lebih rendah. Mantra yang dibabarkan oleh para Dewata lainnya adalah untuk pencapaian yang menengah. Ritual untuk tiga jenis perbuatan yang pertama adalah ritual Śāntika, yang kedua adalah ritual Paustika, yang ketiga adalah ritual Abhicārika. Semua ritual ini ditemukan di dalam masing-masing dari tiga keluarga, anda harus sepenuhnya mengetahui bagaimana membedakan tata cara mereka."

Didalam Keluarga Buddha, gunakanlah Mantra dari Ibu Buddha (Buddha-matrka-mantra), yang bernama Buddhalocanā (mata Buddha), gunakan Mantranya untuk Śāntika. Mantranya adalah : Susiddhikara Mahā Tantra Sādhana Upāyika Patala Vidya Yoga Siddhi Nāma Mahāyāna Sutra Locana
NAMO BHAGAVATE USNĪSĀYA OM – RURU SPHURU JVALA TISTA SIDDHA LOCANI, SARVA ARTHA SĀDHANI – SVĀHĀ (Menyembah hormat kepada sang Bhagavati Mahkota OM, mengaum ! bercahaya ! menyala ! menghuni ! Mata yang terang ! Mencapai semua tujuan ! SVAHA). Ini dibaca tiga kali.

Didalam Keluarga Padma, gunakanlah Mantra dari Ibu Avalokiteśvara (Avalokiteśvara-matrka-mantra), yang bernama Pāndaravāsinī (berjubah putih),  gunakan Mantranya untuk Śāntika. Mantra dari Ibu Avalokiteśvara adalah : Darsanasparsanabhyavasravasmaranena ca syam aham sarvasattvanam sarvavyadhicikitsaka, tadyatha : (Dengan melihat, menyentuh, mendengar, dan mengingat, semoga saya menjadi penyembuh semua penyakit dari semua makhluk ! Yaitu : )
Susiddhikara Mahā Tantra Sādhana Upāyika Patala Vidya Yoga Siddhi Nāma Mahāyāna Sutra Padmakula
NAMO RATNA -TRAYĀYA OM – KATE VIKATE KAMKATE – KATA VIKATE KAMKATE BHAGAVATI VIJAYE – SVĀHĀ. (Menyembah hormat kepada Tiga Permata, OM KATE VIKATE KAMKATE - KATA VIKATE KAMKATE, Bhagavati Yang Menang ! SVAHA). Ini dibaca tiga kali.

Didalam Keluarga Vajra, gunakanlah Mantra dari Ibu Vajradhāra (Vajradhāra-mātrka-mantra), yang bernama Māmakī,  gunakan Mantranya untuk Śāntika. Mantra dari Ibu Vajra adalah :
NAMO RATNA -TRAYĀYA NAMAHŚ CANDA -VAJRA-PĀNIYE MAHĀ -YAKSA -SENAPATĀYE NAMO LOKATHĀ ŚRĪYE NAMAH ŚANKARE ŚĀNTI KARE – TRĪM TRĪM – KUŚINA GANDAYA DUTINĀM – SVĀHĀ.
Susiddhikara Mahā Tantra Sādhana Upāyika Patala Vidya Yoga Siddhi Nāma Mahāyāna Sutra Vajrakula
NAMO RATNA -TRAYĀYA NAMAHŚ CANDA -VAJRA-PĀNIYE MAHĀ -YAKSA -SENAPATĀYE, OM KULAMDHARI BANDHA BANDHA HUM PHAT (Menyembah hormat kepada Tiga Permata, Terpujilah Vajrapani Yang Murka, Sang Jenderal Besar Atas Para Yaksa, OM, Pemegang Keluarga ! Ikat, ikat ! HUM PHAT). Ini dibaca tiga kali.

Selanjutnya, didalam Keluarga Buddha, gunakanlah Mantra dari Vidyārāja, sang Vidyārāja itu bernama Vijayosnisa (Mahkota Kemenangan), gunakan Mantranya untuk Paustika. Mantra dari sang Vidyārāja adalah :
Susiddhikara Mahā Tantra Sādhana Upāyika Patala Vidya Yoga Siddhi Nāma Mahāyāna Sutra Vijayosnisa
NAMO APRATIHATA USNĪSĀYA – SARVATRA APARĀJITĀYA – SAMAYA SAMAYA – ŚĀNTI DADE – DHARMA-RĀJA BHASITE MAHĀ- MANIYE – SARVA-ARTHA-SĀDHAYA – SVĀHĀ. (Terpujilah Mahkota Yang Tidak Bisa Dihalangi, Yang Tidak Terkalahkan Dimanapun, Sang Samayanya Samaya, Sang Pemberi Kedamaian, Sang Pembicara Raja Dharma, Sang Permata Besar, Yang Mencapai semua tujuan ! SVAHA)

NAMAH SAMANTA BUDDHANAM, OM BHRUM NAMAH (Menyembah hormat kepada semua Buddha! OM, BHRUM, Terpujilah !)

Didalam Keluarga Padma, gunakanlah Vidyārāja yang bernama Hayagriva (leher kuda), gunakan Mantranya untuk Paustika. Mantra dari sang Vidyārāja adalah :
Susiddhikara Mahā Tantra Sādhana Upāyika Patala Vidya Yoga Siddhi Nāma Mahāyāna Sutra Hayagriva
OM – AMRTA-UDBHAVA – NAMAH SVAHA (OM, Yang Lahir Dari Nektar, Terpujilah ! SVAHA)

Didalam Keluarga Vajra, gunakanlah Vidyārāja yang bernama Sumbha, gunakan Mantranya untuk Paustika. Mantra dari sang Vidyārāja adalah :
Susiddhikara Mahā Tantra Sādhana Upāyika Patala Vidya Yoga Siddhi Nāma Mahāyāna Sutra Sumbha
NAMO RATNA -TRAYĀYA NAMAHŚ CANDA-VAJRA-PĀNAYE OM – SUMBHA NISUMBHA HŪM – GRHNA GRHNA HŪM – GRHNA APAYA HŪM – ĀNAYA HOH – BHAGAVAM VIDYĀ-RĀJA HŪM PHAT NAMAH. (Menyembah hormat kepada Tiga Permata, Terpujilah Vajrapani Yang Murka, OM SUMBHA, NISUMBHA HUM, Tangkap ! Tangkap ! HUM ! Tangkap Dengan Keras ! HUM ! Bawalah ! HOH ! Bhagavan Raja Pengetahuan HUM PHAT ! Terpujilah !).

NAMO RATNA -TRAYĀYA, NAMAHS CANDA - VAJRA-PĀNIYE - MAHĀ -YAKSA - SENAPATĀYE, OM SUMBHA NISUMBHA HŪM – GRHNA GRHNA HŪM – ĀNAYA HUM – BHAGAVAM VIDYĀ-RĀJA HŪM PHAT NAMAH.

Lalu, didalam Keluarga Buddha, gunakanlah Mahā Krodha yang bernama Aparajita (tidak terkalahkan), gunakan Mantranya untuk Abhicārika. Mantranya adalah :
Susiddhikara Mahā Tantra Sādhana Upāyika Patala Vidya Yoga Siddhi Nāma Mahāyāna Sutra Aparajita
OM – HULU HULU CANDARI MATANGI – SVĀHĀ

HUM PHAT VAK VAK CINA SICIK HUM PHAT


Didalam Keluarga Padma, Mahā Krodha bernama Sivāvaha, gunakan Mantranya untuk Abhicārika. Mantranya adalah :
Susiddhikara Mahā Tantra Sādhana Upāyika Patala Vidya Yoga Siddhi Nāma Mahāyāna Sutra Sivavaha
NAMO RATNA-TRAYĀYA, NAMO MAHĀ-ŚRĪYĀYE, OM– ŚAKTIYE RĀMAYE – SAUME SIDDHI – SIDDHI SĀDHAYA – ŚIVE ŚIVE _ ŚIVAM ME_ ŚIVAṂ KARE – ABHAHA – SARVA-ARTHA-SĀDHANI – SVĀHĀ.

HUM PHAT HRIH HUM PHAT

Didalam Keluarga Vajra, Mahā Krodha bernama Kundalin (Amrtakundalin), gunakan Mantranya untuk Abhicārika. Mantranya adalah :
Susiddhikara Mahā Tantra Sādhana Upāyika Patala Vidya Yoga Siddhi Nāma Mahāyāna Sutra Kundali
NAMO RATNA-TRAYĀYA, NAMAHŚ CANDA MAHĀ-VAJRA-KRODHĀYA, OM– HULU HULU – TISTA TISTA – BANDHA BANDHA – HANA HANA – AMRTE HŪM PHAT. (Menyembah hormat kepada Tiga Permata, Terpujilah Yang Murka, sang Kemurkaan Vajra Yang Besar, OM, Hantam, hantam ! Menetaplah, menetaplah ! Ikat, ikat ! Bunuh, bunuh ! Yang abadi ! HUM PHAT !)

NAMO RATNA -TRAYĀYA, NAMAHS CANDA - VAJRA-PĀNIYE - MAHĀ -YAKSA - SENAPATĀYE, OM AMRTA KUNDALI KHA KHA KHA KHA, KHAHI KHAHI, TISTA TISTA, BANDHA BANDHA, HANA HANA, GARJA VIGARJA, VISPHOTAYA SPHOTAYA, SARVAVIGHNAVINAYAKAN MAHAGANAPATI JIVITANTAKARAYA HUM PHAT. (Menyembah hormat kepada Tiga Permata, Terpujilah Vajrapani Yang Murka, Sang Jenderal Besar Atas Para Yaksa, OM, sang Kundali yang abadi ! Telan, telan, telan, telan ! Telanlah, telanlah ! Menetaplah, menetaplah ! Ikat, ikat ! Bunuh, bunuh ! Mengaum, mengaumlah ! Belah berkeping-keping, belah semua rintangan ! sang Pelenyap rintangan ! Dia yang membunuh penguasa besar ! HUM PHAT !)

Selanjutnya lagi, mungkin ada Mantra yang tidak termasuk Tiga Keluarga. Orang membedakan tiga jenis dari perbuatan ritual - Śāntika dan seterusnya - sesuai dengan kata dari Mantra. Jika Mantra memiliki kata 'Śanti Kuru (membuat keberuntungan)', kata 'Susiddhi Kuru (membuat Siddhi yang menakjubkan)', kata 'Sama (menghapus)', kata 'Prasama (murni)', kata 'Upasama (menghapus lebih jauh)', atau kata 'Svaha (berseru)', Anda harus menyadari bahwa itu adalah Mantra untuk Śāntika.

Jika ia memiliki kata 'Pusti (meningkatkan keuntungan)', kata 'Laksmin (pertanda baik)', 'Dada (memberi)', atau 'Urja (kuat)', atau kata 'Bala (kekuatan)', 'Vrddhi (meningkatkan)', 'Rupa (bentuk)', 'Medhā (kecerdasan)', 'Dhana (harta kekayaan)', 'Dhanya (gudang gandum)', 'Hiranya (emas)', 'Grama (desa)', 'Nagara (kota)', 'Rāstra (wilayah)', 'Rājya (Penguasa)' atau 'Dada (menyumbang)', Anda harus menyadari bahwa itu adalah Mantra untuk Paustika.

Jika ia memiliki kata 'Hum' atau kata 'Hana (bunuh)', 'Phat (patahkan)', 'Matha (hancurkan)', 'Bhānja (remukkan)', 'Uccātaya (hukum)', 'Utsāhaya (tahan)', 'Sosaya (keringkan)', 'Māraya (bunuh)', 'Khādaya (telan)', 'Kilaya (tusuk)', 'Chedaya (belah)', 'Bhasmi (jadikan debu)' atau 'Kuru (lakukan)', Anda harus menyadari bahwa itu adalah Mantra untuk Abhicārika.

Selanjutnya, jika ada Mantra yang memiliki arti 'Belas-kasih' atau 'Kebaikan', Anda harus menyadari bahwa itu untuk digunakan di dalam Śāntika; jika ada Mantra yang memiliki arti 'Kekerasan' atau 'Kemurkaan', Anda harus menyadari bahwa itu untuk digunakan di dalam Abhicārika; dan jika ada Mantra yang memiliki arti bukan 'Belas-kasih' maupun 'Kekerasan', Anda harus menyadari bahwa itu untuk digunakan di dalam Paustika.

Lagi, jika ingin cepat menyelesaikan Śāntika, Anda harus menggunakan Mantra dari Keluarga Buddha; jika ingin cepat menyelesaikan Paustika, Anda harus menggunakan Mantra dari Keluarga Padma (Bunga Teratai : Avalokiteśvara); Dan jika ingin cepat menyelesaikan Abhicārika, Anda harus menggunakan Mantra dari Keluarga Vajra.

Selanjutnya, Sutra ini adalah yang mendalam dan yang menakjubkan, sama seperti Devanya para deva, Ia adalah yang terbaik diantara Mantra yang terbaik. Jika Anda tinggal berdiam dengan aturannya, tidak akan ada perbuatan yang tidak bisa Anda selesaikan. Walaupun Sutra ini milik Vajra-kulā yang lebih rendah, karena dengan menjunjung titah dari Buddha-Dharma, Ia menyelesaikan segala sesuatu. Ia juga mampu menyelesaikan ritual dari dua kulā yang lebih tinggi. Itu adalah, sebagai contoh, sama seperti Raja yang bertindak sesuai dengan titah; Aturannya adalah yang sama dan harus dipahami sesuai dengan makna itu.

Jika ada Mantra yang, walaupun kata-katanya sedikit jumlahnya, memiliki kata 'OM Susiddhikara Mahā Tantra Sādhana Upāyika Patala Vidya Yoga Siddhi Nāma Mahāyāna Sutra 1%20OM' di permulaan dan memiliki kata 'SVAHA Susiddhikara Mahā Tantra Sādhana Upāyika Patala Vidya Yoga Siddhi Nāma Mahāyāna Sutra 1%20SVAHA' di akhir, Anda harus menyadari bahwa Mantra itu adalah yang mampu dengan cepat menyelesaikan ritual Śāntika. Atau, jika ada Mantra yang memiliki kata 'HUM Susiddhikara Mahā Tantra Sādhana Upāyika Patala Vidya Yoga Siddhi Nāma Mahāyāna Sutra 1%20HUM' di permulaan dan memiliki kata 'PHAT Susiddhikara Mahā Tantra Sādhana Upāyika Patala Vidya Yoga Siddhi Nāma Mahāyāna Sutra 1%20PHAT' di akhir, atau memiliki huruf 'RBHU Susiddhikara Mahā Tantra Sādhana Upāyika Patala Vidya Yoga Siddhi Nāma Mahāyāna Sutra 1%20RBHU', setiap Mantra yang memiliki kata-kata ini dengan cepat mendatangkan keberhasilan di dalam ritual Abhicārika. Atau, jika ada Mantra yang tanpa kata 'OM' di permulaan dan tanpa kata 'SVAHA' di akhir, atau tanpa kata 'HUM', tanpa kata 'PHAT', atau tanpa huruf 'RBHU', Anda harus menyadari bahwa Mantra itu adalah yang mampu dengan cepat menyelesaikan ritual Paustika.

Selanjutnya, jika orang ingin menundukkan berbagai jenis Mara dan iblis āveśa, dia harus menggunakan Mantra yang dijelaskan oleh para utusan (dhūta), pelayan laki-laki (cetaka), dan seterusnya, karena dia akan cepat memperoleh keberhasilan. Lagi, jika ada Mantra dari Keluarga (kula) yang lain, yang dikatakan mampu menyelesaikan segala sesuatu, itu hanya mampu menyelesaikan apa yang diajarkan untuk kula tertentu itu dan jangan menerapkannya pada kula yang lain. Lagi, ada Sutra yang di dalamnya menyatakan bahwa Mantra tertentu di jelaskan dalam rangka melenyapkan racun atau penyakit tetapi juga dapat melenyapkan penderitaan yang lainnya; Anda harus menyadari bahwa [Mantra] itu cocok untuk semua penggunaan.

Anda harus sepenuhnya kenal dengan kula [pemilik Mantra], harus sepenuhnya terbiasa dengan keadaan dimana Mantra digunakan, juga harus mengetahui kemanjuran Mantra, dan Anda harus sepenuhnya mengerti bagaimana mempraktekkan ritual Mantra. Ciri-ciri Mantra dari ritual tertentu harus sesuai dengan apa yang Anda cari, dan jika membaca para Mantra itu, maka Anda akan mendapatkan keberhasilan.



Susiddhikara Mahā Tantra Sādhana Upāyika Patala Vidya Yoga Siddhi Nāma Mahāyāna Sutra PU%20XIEN%20PUSA
Samantabhadra Maha Bodhisattva

Susiddhikara Mahā Tantra Sādhana Upāyika Patala Vidya Yoga Siddhi Nāma Mahāyāna Sutra TI%20CANG%20WANG%20PUSA
Ksitigarbha Maha Bodhisattva
BAB III
Acārya-laksana (ciri-ciri Acārya)

"Selanjutnya, Saya sekarang akan menjelaskan ciri-ciri dari seorang ācārya. Karena semua Mantra diperoleh melalui Dia, ketahuilah bahwa seorang ācārya adalah landasan yang sangat mendasar [dari semua praktek].

"Apa ciri-ciri-Nya? Anggota tubuh-Nya berbentuk bagus, Dia dihiasi dengan pahala kebajikan; Sepenuhnya memahami persoalan duniawi dan yang melampaui duniawi; Selalu tinggal berdiam menurut Dharma dan tidak melakukan apapun yang bertentangan dengan Dharma; Diberkahi dengan belas kasih yang besar (Mahā Karunā) dan mengasihani para makhluk hidup; Telah dilahirkan dan dibesarkan di dalam keluarga yang mulia; Berdisiplin dalam sifat alaminya dan ramah; Semua yang tinggal bersama dengan-Nya memperoleh kebahagiaan; Pandai, bijaksana, dan tanpa rintangan di dalam kelancaran berbicara-Nya; Memiliki kesabaran dan tanpa keangkuhan diri; Dia selalu menginginkan Mahāyāna dan memahami maknanya yang halus; Memiliki keyakinan yang mendalam di dalam pintu gerbang menuju ke rahasia; Bahkan jika hanya dengan pelanggaran yang kecil, Dia tetap akan dikuasai ketakutan yang besar; Dia sepenuhnya lembut di dalam tindakan dari tubuh, ucapan dan pikiran-Nya; Selalu senang membaca Sutra Mahāyāna dan tinggal berdiam menurut ajaran Dharma itu; Tekun membaca Mantra dengan tanpa gangguan; Siddhi yang Dia laksanakan semuanya berhasil dengan baik; Juga harus sepenuhnya memahami bagaimana menggambar Mandala; Dia selalu dilengkapi dengan empat cara penarikan (Catvāri-samgraha-vastūni : memberi (dana), ucapan yang ramah (priya-vacana), perbuatan yang menguntungkan (artha-carya), dan kesamaan derajat (samanarthata)); Karena Dia mencari yang tertinggi (Anuttarāh Samyaksambodhi), tidak menginginkan tujuan-tujuan yang kecil; Dia selamanya terbebas dari kekikiran; Dia sebelumnya telah memasuki Mahā Mandala dan menerima Abhiseka;  Lagi, kebajikan Dia telah dipuji oleh Gurunya [dengan kata-kata ini] : 'Anda bisa berangkat sekarang, telah terbukti diri Anda cocok dianugerahkan Abhiseka dan menjadi Acārya', dan, setelah memperoleh pengesahan ini, Dia sudah memenuhi syarat untuk membangun Mandala dengan tangannya sendiri sesuai dengan tata cara dan juga memenuhi syarat untuk menganugerahkan Mantra kepada murid. Jika Anda mengandalkan Orang seperti itu [sang Acārya], Mantra yang diterima [dari-Nya] ]akan secara cepat mendatangkan keberhasilan. Dari hal ini, Anda harus tidak memiliki keraguan apapun. Jika Anda membaca Mantra pada kewenangan diri sendiri tanpa melalui guru (Upādhyāya) atau Acārya, Anda akan mengerahkan diri dalam kesia-siaan dan tidak akan pernah memperoleh hasil apapun."

"Kalau murid, ia harus memandang sang Acārya seperti Dia adalah sang Tiga Permata (Ratna-trayāya) atau sang Bodhisattva dan seterusnya, karena Dia adalah perlindungan (Śarana) yang mampu menganugerahkan [Dharma itu], dan untuk semua hal yang baik, Dia adalah penyebab utamanya (Hetu). Kehidupan Anda yang sekarang akan bahagia dan akan memperoleh hasilnya di kehidupan masa depan. Dengan mengandalkan sang Acārya, itu tidak akan menjadi lama untuk memperoleh Anuttarā-samyaksambodhi. Untuk alasan ini, Dia [Ācārye] adalah yang sebanding dengan Buddha, dan oleh karena itu Anda menjadi murid-Nya. Jika, dalam melayani sang Acārya, Anda tanpa lalai dan menerapkan diri sendiri dengan tanpa kesalahan, maka Vidya-rāja dan Vidya-rājñī yang telah dianugerahkan kepada Anda akan mendatangkan Siddhi. Untuk hal ini, tiada keraguan apapun."
avatar
Admin
Admin
Posts : 186
Join date : 2019-05-04
https://avatamsaka.forumotion.asia

Susiddhikara Mahā Tantra Sādhana Upāyika Patala Vidya Yoga Siddhi Nāma Mahāyāna Sutra Empty Re: Susiddhikara Mahā Tantra Sādhana Upāyika Patala Vidya Yoga Siddhi Nāma Mahāyāna Sutra

Sun Mar 22, 2020 10:10 am
Susiddhikara Mahā Tantra Sādhana Upāyika Patala Vidya Yoga Siddhi Nāma Mahāyāna Sutra Vajrasattva%20Guru

Susiddhikara Mahā Tantra Sādhana Upāyika Patala Vidya Yoga Siddhi Nāma Mahāyāna Sutra Vajracarya_1
BAB IV
Mantra yogin-laksana (ciri-ciri sang praktisi Mantra)

"Selanjutnya, Saya sekarang akan menjelaskan ciri-ciri cara dari praktek yang mana Dia yang membaca Mantra dengan cepat memperoleh keberhasilan. Dia murni di dalam tiga kegiatan [dari tubuh, ucapan, dan pikiran]; Pikirannya tidak bingung; Dahulu kala, Dia telah dengan tidak terhalangi selalu mengolah kebijaksanaan (Prajña); Mampu menyelenggarakan satu ritual (Eka-dharma), Dia menyelesaikan semua cara dari hal-hal; Dia juga terbebas dari kekikiran; Kata-kata yang diucapkan-Nya tanpa halangan; Dia tanpa rasa takut di dalam rombongan; Perbuatan-Nya terselesaikan dengan cepat; Selalu mempraktekkan kesabaran (Kshānti); Terbebas dari pujian; Tanpa penyakit apapun; Dia selalu mempraktekkan ucapan yang jujur; Sepenuhnya memahami persoalan ritual; Berusia muda; Organ indera dan anggota tubuh-Nya semuanya bagus; Selalu berkeyakinan pada Tiga Permata (Ratna-trayāya); Dia mempraktekkan Sutra Kendaraan Besar yang agung (Arya-Mahāyāna-Sūtra); Dan Dia tidak menyimpan pikiran tentang mundur dari pahala kebajikan yang baik (Kuśala-guna) - Orang yang seperti itu akan cepat memperoleh keberhasilan."

"Selalu menghormati Bodhisattva dan Mantra, dan membangkitkan belas kasih yang besar kepada para makhluk hidup - Orang yang seperti itu akan cepat memperoleh keberhasilan."

"Dia selalu menikmati keheningan yang tenang dan tidak menginginkan keramaian orang banyak; Terus-menerus mempraktekkan ucapan yang benar dan secara batin menerapkan dirinya sendiri pada menjaga kemurnian - Orang yang seperti itu akan cepat memperoleh keberhasilan."

"Jika Dia mendengar kekuatan yang agung dan kekuasaan dari Vajradhāra Bodhisatva, Dia akan saat mendengarnya, memiliki keyakinan yang sungguh dan bergembira di dalam hatinya - Orang yang seperti itu akan cepat memperoleh keberhasilan."

"Jika Orang yang memiliki nafsu keinginan yang sedikit dan yang mengetahui kepuasan, membaca Mantra dan mengingat dengan tidak henti-hentinya siang dan malam yang Dia cari, Orang yang seperti itu akan cepat memperoleh keberhasilan."

"Jika saat mendengar ritual Mantra untuk pertama kalinya, bulu rambutnya berdiri semua dan hatinya menari bergembira, Orang yang seperti itu adalah bejana Dharma untuk keberhasilan."

"Jika Orang, dirinya sendiri, melihat Siddhi di dalam mimpinya sama seperti yang digambarkan di dalam Sutra, dan jika pikirannya mencintai keheningan yang tenang dan Dia tidak tinggal berdiam bersama dengan orang lain, Orang yang seperti itu akan cepat memperoleh keberhasilan."

"Lagi, jika Orang memuja Acārya sama seperti terhadap sang Buddha, Orang yang seperti itu akan cepat memperoleh keberhasilan."

"Jika Orang yang telah membaca Mantra selama waktu yang panjang tanpa hasil apapun, namun tidak meninggalkannya, melipatgandakan ikrar masa lalunya, dan lebih lanjut meningkatkan usahanya hingga Dia berhasil, Orang yang seperti itu akan cepat memperoleh keberhasilan."
avatar
Admin
Admin
Posts : 186
Join date : 2019-05-04
https://avatamsaka.forumotion.asia

Susiddhikara Mahā Tantra Sādhana Upāyika Patala Vidya Yoga Siddhi Nāma Mahāyāna Sutra Empty Re: Susiddhikara Mahā Tantra Sādhana Upāyika Patala Vidya Yoga Siddhi Nāma Mahāyāna Sutra

Sun Mar 22, 2020 10:13 am
Susiddhikara Mahā Tantra Sādhana Upāyika Patala Vidya Yoga Siddhi Nāma Mahāyāna Sutra FB_IMG_1482968190463

Susiddhikara Mahā Tantra Sādhana Upāyika Patala Vidya Yoga Siddhi Nāma Mahāyāna Sutra FB_IMG_1454904724282
BAB V
Pārsada-laksana (ciri-ciri Teman)

"Selanjutnya, Saya sekarang akan menjelaskan ciri-ciri dari rekannya. Dia dihiasi dengan pahala kebaikan; Dilahirkan di keluarga mulia; Selalu menginginkan Saddharma dan tidak melakukan apapun yang berlawanan dengan Dharma; Dia juga memiliki keyakinan yang mendalam dan terbebas dari semua ketakutan; Tidak mundur dari usahanya; Dengan penuh hormat mempraktekkan sang ajaran yang patut dihormati; Dia selalu mempraktekkan ucapan yang penuh kebenaran; Organ indera dan anggota tubuh-Nya semuanya bagus dan, Dia tidak memiliki penyakit fisik; Dia tidak terlalu tinggi, tidak terlalu pendek, tidak terlalu gemuk, tidak terlalu kurus, tidak terlalu gelap juga tidak terlalu terang, Dia terbebas dari semua cacat itu. Orang yang seperti itu adalah rekan yang berkebajikan."

"Dia mampu menanggung penderitaan; Sepenuhnya mengerti Mantra, tata cara puja Mandala, dan aturan-aturan lainnya; Selalu mengolah tingkah laku yang murni (Brahma-caryā); Dia berhubungan dengan semua hal; Kata-kata yang diucapkan-Nya lembut dan membuat orang ingin mendengar-Nya; Dia terbebas dari semua kesombongan diri (Ātma-māna); Memiliki ingatan yang baik dan tidak melupakan apapun; Dengan penuh hormat mempraktekkan setiap ajaran dan tidak berdalih; Merupakan yang sangat terpelajar (Bahu-śrūta) dan yang bijaksana (Prajña); Memiliki pikiran cinta kasih (Maitri-citta) dan tidak marah; Selalu berpikir untuk member (Dāna); Sepenuhnya mengerti bagaimana membedakan Mantra dari Vidyarāja; Dia selalu membacanya dan Mantra yang dibacanya adalah yang sama seperti yang di praktekkan oleh Acārya; Dan, Dia juga berpengalaman dalam ritual dari mengikat perbatasan (Sīmā-bandha), perlindungan tubuh (Kāya-pāla), dan seterusnya; Jika Anda memperoleh Rekan yang seperti itu, akan cepat mencapai keberhasilan."

"Dia memiliki disiplin-sila yang baik di dalam tiga kegiatan (dari tubuh, ucapan, pikiran); Sebelumnya, Dia telah memasuki Mandala dibawah bimbingan Guru; Dia telah berlindung di dalam ajaran Buddha (Buddha-śāsana) dan tidak mengolah praktek Mara; Dia mengenal dengan baik tata cara yang diperlukan oleh Acārya dan tidak menunggu perkataan petunjuk, tapi mengetahui waktu [yang tepat] untuk apapun yang dicari dan bertindak dengan tepat; Orang yang terberkahi seperti itu adalah Rekan yang unggul."

"Dia memiliki tubuh dan pikiran yang sehat, tanpa penderitaan batin, teguh dan tegas, dan sampai akhir tidak memiliki pikiran untuk mundur. Jika Anda memperoleh Rekan yang seperti itu, akan cepat mencapai keberhasilan."

"Dia tidak menimbulkan kemelekatan yang tamak terhadap keuntungan yang besar. Orang yang terberkahi dengan kebajikan seperti itu digambarkan sebagai Rekan yang unggul."

"Terhadap praktisi, pikiran-Nya juga tanpa ingin meninggalkan. Jika Anda ingin menyelenggarakan berbagai jenis obat dan seterusnya, Dia akan bertindak sebagai pembantu yang sangat kuat dan tidak akan meninggalkan aturan suci yang spontan. Orang yang terberkahi dengan kebajikan seperti itu digambarkan sebagai Rekan yang unggul."

"Dia tidak menginginkan apapun dari praktisi; Selama belum mencapai penyelesaian dari Siddhi, Dia tidak akan pernah menyerah; Bahkan jika bertahun-tahun akan lewat dengan tiada Siddhi, Dia tidak akan pernah menyimpan pikiran untuk menyerah; Bahkan jika ada penderitaan yang besar dan kesulitan lainnya yang menyiksa tubuh dan pikiran-Nya, Dia akan tetap tidak menyerah. Orang yang terberkahi dengan kebajikan seperti itu digambarkan sebagai Rekan yang unggul."

"Jika Dia memiliki berbagai macam tingkah laku yang berbudi luhur seperti itu, Dia akan cocok untuk menyelesaikan perbuatan yang tertinggi dan terunggul. Namun bahkan jika Dia tanpa kebajikan itu dan hanya berpengalaman di dalam aturan untuk keberhasilan dengan Mantra dan juga sepenuhnya memahami Mandala, memiliki kebijaksanaan yang mulia dan cerdas beserta pahala kebaikan tambahan, dan sangat mahir dalam membacanya [Mantra], Rekan yang seperti itu juga mampu menyelesaikan perbuatan yang tertinggi dan terunggul."

"Dikarenakan oleh keinginannya untuk menyelesaikan perbuatan yang tertinggi dan terunggul, Rekan yang berkebajikan ini akan menyelenggarakan bersama dengan pembaca selama setengah bulan sekaligus Abhiseka, Homa, wewangian, bunga, dan lampu di persiapkan menurut peristiwa, dan tata cara yang lainnya untuk perlindungan dan pemilihan [tempat] : Dia harus membantu saat kebutuhan muncul."

"Tidak hanya Dia membantu di dalam penyelenggaraan ritual itu, jika sang pembaca membuat kelalaian, Rekan yang berkebajikan itu akan menegurnya dengan alasan yang berdasarkan ajaran Sutra tentang akibatnya bahwa harus tanpa kelalaian, dan Dia juga akan mengungkapkan kepadanya secara terperinci alasan untuk ini. Orang yang terberkahi seperti itu adalah Rekan yang paling unggul."

"Jika pada saat pembacaan harian, atau ketika sedang menyelenggarakan perbuatan [ritual], sang praktisi pada waktu tertentu melupakan sesuatu, Rekannya yang berkebajikan akan membantunya untuk mengerjakannya sesuai yang dianggap cocok dan membuat segala sesuatu dalam keadaan siap. Ketika [sang praktisi] ingin menyelesaikan ritual obat, [sang Rekan] akan selalu memegang obat itu di tangan-Nya atau menggunakan batang rumput untuk menggenggamnya. Walaupun tugas di dalam ritual pembacaan mungkin banyak, [sang Rekan] tidak akan pernah lalai."

"Ketika sang praktisi ingin untuk menyelesaikan pembacaan, Rekannya akan berdiri di sampingnya, memeriksa untuk mengetahui apakah sang praktisi telah lelah membaca, atau khawatir bahwa dia mungkin telah lupa untuk menyelenggarakan ritual untuk membubarkan para dewata, ritual untuk menempatkan tasbih (mālā), atau beberapa ritual yang lainnya, dan jika Dia melihat dia melupakan sesuatu, Dia akan membantunya untuk mengerjakannya."

"Sang Rekan itu harus selalu membaca dan memuja, dan perbuatan yang Dia laksanakan menghasilkan pahala kebajikan, semuanya disalurkan kepada mereka yang membaca Mantra, mengabulkan keinginan mereka. Jika petunjuk akan diberikan, [sang praktisi] berbicara hanya dengan Rekan, sedangkan untuk menyelesaikan perbuatan tertinggi, lebih dari satu Rekan adalah dibolehkan, [dalam hal ini para Rekan itu] berbicara satu sama lain untuk memastikan bahwa tidak ada ketidaksesuaian diantara Mereka. Makanan dari sang Rekan itu adalah sama dengan yang dimiliki sang praktisi, dan makanan dari sang praktisi sesuai dengan aturan yang telah ditentukan."

"Mereka yang terberkahi seperti itu cocok untuk menjadi Rekan untuk perbuatan yang tertinggi dan terunggul. Pahala kebajikan dari Rekan yang ketiga adalah juga sama seperti yang dijelaskan itu."
avatar
Admin
Admin
Posts : 186
Join date : 2019-05-04
https://avatamsaka.forumotion.asia

Susiddhikara Mahā Tantra Sādhana Upāyika Patala Vidya Yoga Siddhi Nāma Mahāyāna Sutra Empty Re: Susiddhikara Mahā Tantra Sādhana Upāyika Patala Vidya Yoga Siddhi Nāma Mahāyāna Sutra

Sun Mar 22, 2020 10:15 am
Susiddhikara Mahā Tantra Sādhana Upāyika Patala Vidya Yoga Siddhi Nāma Mahāyāna Sutra Aryavalokite%20Isvara

Susiddhikara Mahā Tantra Sādhana Upāyika Patala Vidya Yoga Siddhi Nāma Mahāyāna Sutra Arya%20Krisna
BAB VI
Āsthāna-varana (pemilihan tempat)

"Selanjutnya, Saya akan menjelaskan tempat untuk membaca Mantra dan untuk keberhasilan. Di tempat manakah yang Anda huni agar bisa cepat memperoleh keberhasilan? Tempat dimana sang Buddha mencapai Anuttarāh Samyaksambodhi dan mengalahkan tentara dari empat Mara (catvāro-mārāh-sainya) adalah yang terbaik, dan Anda akan cepat memperoleh keberhasilan."

"Karena tidak ada rintangan di tepi sungai Nairañjanā, Anda akan cepat memperoleh Siddhi di tempat itu; Bahkan jika ada rombongan Māra disana, mereka tidak akan bisa mengakibatkan gangguan apapun, dan diantara hal-hal yang Anda cari disana, tiada yang tidak tercapai. Di tempat yang seperti itu, Anda akan cepat memperoleh Siddhi."

"Sebagai kemungkinan yang lainnya, di tempat dimana sang Buddha memutar Roda Dharma (Dharma-cakra-pravartana), atau di kota Kuśina, tempat Nirvāna sang Buddha, atau di kota Kapila, dimana sang Buddha lahir. Keempat tempat itu adalah yang terbaik, dan karena tiada rintangan yang mengganggu, Anda pasti memperoleh keberhasilan di dalam tiga jenis Siddhi."

"Sebagai kemungkinan yang lainnya, di tempat-tempat yang unggul yang dikatakan oleh para Buddha, atau di tempat-tempat yang unggul yang dikatakan oleh para Bodhisattva, di tempat delapan stupa yang besar (asta-maha-sthana-caitya), atau di gunung-gunung yang terkenal dengan banyak pohon, buah-buahan yang berlimpah, dan mata air yang mengalir. Tempat-tempat seperti itu adalah yang dikatakan sebagai tempat-tempat yang unggul."

"Atau, di dalam hutan (aranya) yang dengan banyak bunga dan buah, dengan air yang mengalir, dan yang disukai oleh orang-orang. Tempat seperti itu adalah yang dikatakan sebagai tempat yang unggul."

"Atau, mungkin ada aranya yang dengan banyak rusa yang tidak diburu oleh orang, dan tanpa hewan buas pemangsa seperti beruang, harimau, dan serigala. Tempat seperti itu adalah yang dikatakan sebagai tempat yang unggul."

"Atau, tempat yang tidak terlalu dingin maupun juga tidak terlalu panas, yang disukai oleh orang-orang, dan yang menyenangkan pikiran mereka. Tempat seperti itu adalah yang dikatakan sebagai tempat yang unggul."

"Atau, di samping gunung, di atas puncak gunung, di atas bukit yang sunyi, atau di atas lereng gunung yang juga memiliki air. Tempat-tempat seperti itu adalah yang dikatakan sebagai tempat-tempat yang unggul."

"Ada juga tempat yang unggul, dimana ada rerumputan hijau yang menutupi permukaan tanah dan ada banyak pohon dan bunga, termasuk kayu pohon yang cocok untuk pelaksanaan Homa. Tempat seperti itu adalah yang dikatakan sebagai tempat yang unggul."

"Atau di depan Stupa yang mengabadikan Śārira, atau di tempat di dalam gunung yang mengabadikan Śārira, atau disamping sungai [misal gangga], atau tempat dimana ada aranya yang diperindah dengan berbagai macam pepohonan dan tidak ada banyak orang, atau di pemakaman dimana asap tidak pernah berhenti, atau di tepi sungai besar, atau disamping kolam besar, atau tempat dimana dahulu ada banyak sapi, atau di kaki pohon besar yang sunyi dimana ada deva tinggal berdiam dan yang selalu di dalam naungan, atau kuil tunggal dari banyak desa, atau disamping lintasan jalan yang besar, atau disamping kolam dari Naga. Tempat-tempat seperti itu adalah yang dikatakan sebagai tempat-tempat yang unggul."

"Atau, negeri-negeri yang dikunjungi oleh sang Buddha selama perjalanan-Nya. Di dalam tempat-tempat seperti itu, Anda akan cepat memperoleh keberhasilan."

"Jika ada negara dimana empat kelompok pemuja (Bhiksu - Bhiksunī - Upāsaka - Upāsikā) memiliki keyakinan yang dalam pada sang Tiga Permata (Buddha - Dharma - Sangha) dan menjunjung tinggi Saddharma, di dalam tempat seperti itu Anda akan cepat memperoleh keberhasilan."

"Lagi, jika ada negara yang dengan banyak orang baik yang semuanya diberkahi dengan belas-kasih, di dalam tempat seperti itu Anda akan cepat memperoleh keberhasilan."

"Ketika Anda memperoleh satu dari tempat-tempat yang sangat unggul ini, Anda harus menyingkirkan sampah, pecahan, kerikil, dan benda-benda lainnya dari permukaan tanah itu. Semua hal ini akan dijelaskan secara lengkap di bagian Mandala."

"Dalam penyesuaian dengan ritual untuk Siddhi,  Anda harus secara tepat membedakan tempat untuk Tiga Keluarga (Buddha, Padma, Vajra), dan Anda juga harus membedakan antara ritual Śāntika, Paustika, dan Abhicārika. Juga, untuk tiga ritual ini, Anda juga harus membedakan antara pencapaian yang lebih tinggi, yang menengah, dan yang lebih rendah."

"Di dalam tempat seperti itu, mengikuti apa yang tampak benar pada pikiran, maka Anda harus mengoles [dengan gomayī ( kotoran/taik sapi )], memercik [dengan air parfum], menyapu, dan menyelenggarakan berbagai macam perbuatan [ritual], dimana setelah itu Anda akan cepat memperoleh keberhasilan di dalam ritual untuk Siddhi."

________________________________________________________________________________
Untuk ritual dengan gomayī dapat dipelajari dari dua link Sutra dibawah ini :
[1] suramgama-usnisa-sitatapatra-mahayana-suttram

[2] arya-maha-vairocana-abhisambodhi-vikurvit-adhisthana-vaipulya-sutrendraraja
avatar
Admin
Admin
Posts : 186
Join date : 2019-05-04
https://avatamsaka.forumotion.asia

Susiddhikara Mahā Tantra Sādhana Upāyika Patala Vidya Yoga Siddhi Nāma Mahāyāna Sutra Empty Re: Susiddhikara Mahā Tantra Sādhana Upāyika Patala Vidya Yoga Siddhi Nāma Mahāyāna Sutra

Sun Mar 22, 2020 10:17 am
Susiddhikara Mahā Tantra Sādhana Upāyika Patala Vidya Yoga Siddhi Nāma Mahāyāna Sutra Usnisa%20Sitatapattra_1

Susiddhikara Mahā Tantra Sādhana Upāyika Patala Vidya Yoga Siddhi Nāma Mahāyāna Sutra Arya%20Maitreya%20Maha%20Bodhisattva
BAB VII
Mematuhi Aturan (Niyamānugacchati)

"Selanjutnya, Saya akan menjelaskan secara terperinci aturan yang mengendalikan pembacaan Mantra. Jika Anda tinggal berdiam melalui aturan ini, itu tidak akan lama sebelum Anda memperoleh Siddhi."

"Jika orang yang bijaksana akan membaca Mantra, Dia pertama harus meninggalkan kemarahan. Juga Dia tidak menghasilkan kemarahan terhadap para dewa yang jahat, juga Dia tidak mempunyai kemarahan terhadap para pembaca Mantra dari golongan yang lain. Dia harus tidak membeda-bedakan Mantra yang dikuasainya sehubungan dengan pahala kebaikan dan aturannya. Dia harus memberikan perlindungan dalam menghadapi orang-orang durjana jahat. Mengapa? Karena mereka bisa menghalangi persoalan yang penting dan mencelakai Dia. Bahkan jika Dia melihat kesalahan pada Acārya-nya, tiga kegiatannya (dari tubuh, ucapan, pikiran) tidak akan menghasilkan sikap sombong, mulutnya tidak akan membicarakan berbagai jenis yang benar dan yang salah, dan pikirannya tidak akan pernah memikirkan kesalahan-Nya (dari Acārya-nya). Bahkan jika terdapat kesalahan, Dia tidak membicarakannya, dan apalagi jika Dia mematuhi Dharma. Bahkan jika orang lain bermaksud jahat, Dia tidak akan pernah membalas, juga tidak Dia mengikat vidyārāja melalui Mantra sehari-harinya dan menyebabkan luka atau memberikan hukuman yang sengit, juga tidak Dia menyelenggarakan ritual untuk mengalahkan musuh."

"Jika ada orang yang belum menerima Mantra dari Acārya, Anda harus tidak memberikan kepadanya untuk dibaca, juga, orang yang tidak memiliki hormat untuk Tiga Permata adalah Tīrthika. Jika ada orang yang telah menerima Mantra dari Acārya namun telah mundur dari cita-cita aslinya, Anda juga harus tidak memberikan kepadanya, juga tidak boleh Anda memberikan kepadanya Mudra, Mantra, ritual kemanjuran, atau ritual yang biasa. Anda juga harus tidak memberikan kepada mereka yang masih belum memasuki Mandala."

"Anda harus tidak melompati setiap makhluk hidup, baik yang berkaki dua ataupun yang banyak kaki. Anda harus tidak melangkahi lambang di permukaan lantai, yaitu, palu, roda (cakra), tongkat, tongkat raja, keong besar (sankha), vajra, dan seterusnya, juga tidak melangkahi apa yang di tandai dengan tali. Anda harus tidak melangkahi berbagai macam tanaman obat, akarnya, batangnya, daunnya, atau buahnya, juga harus tidak membuangnya di tempat yang tidak bersih."

"Jika Anda ingin berhasil di dalam ritual Mantra, Anda harus patuh pada aturan dan tidak menentang arti yang benar dari Mahāyāna. Jika Anda mendengar praktek Bodhisattva yang mendalam, yang luar biasa, dan yang tidak terbayangkan, Anda harus menimbulkan keyakinan yang sejati dan tidak menyimpan pikiran ragu apapun. Orang yang melafalkan Mantra harus tidak mengadu kemanjurannya dengan pelafal yang lain, juga harus tidak menyelenggarakan ritual penaklukkan karena beberapa pelanggaran yang kecil."

"Orang yang menginginkan keberhasilan harus tidak bernyanyi atau bersenang-senang, juga tidak berdandan atau memakai kalung karangan bunga demi menghias diri. Lagi, jangan menari dimana-mana dan jangan bermain-main mengapung di sungai. Dalam istilah, Anda harus tidak melakukan perbuatan biadab dengan tubuh. Anda harus tidak melakukan perbuatan yang tidak baik dengan ucapan, seperti ucapan bohong, ucapan dari pikiran kotor, yang memisahkan kerukunan, dan ucapan menyerang dan caci maki; ketika jawaban dibutuhkan, jangan menggunakan terlalu banyak kata, dan jangan pernah memuaskan diri di dalam pembicaraan yang tidak berguna. Lagi, jangan tinggal berdiam bersama dengan tirthika atau berdebat dengan mereka, jangan berbicara dengan candāla (orang tidak bermoral) dan yang sejenis mereka, dan jangan berbicara dengan orang selain rekan Anda, selama pada saat pembacaan, jangan berbicara bahkan kepada rekan Anda. Pada waktu selain dari saat anda sedang melakukan pembacaan, jangan berbicara dengan rekan Anda jika tidak diperlukan begitu."

"Lagi, jangan mengusap tubuh Anda dengan minyak, dan jangan makan lima kepedasan (panca-parivyaya), bawang, bawang putih, lobak, wijen, dan cuka, jangan makan akar tanaman, tepung beras, kue kacang, kacang polong yang dikukus, kue wijen, atau kue lemak. Anda harus tidak memakan setiap makanan yang disukai oleh Vināyaka, atau sisa dari persembahan, bubur yang terbuat dari wijen, nasi yang tidak lengket, dan kacang, atau bubur susu. Jangan naik kereta atau pelana [binatang]. Anda harus tidak memakan makanan yang telah dilangkahi maupun makanan yang telah disentuh. Semua perlengkapan menghias tubuh seperti kaca, bunga, bedak, salep, payung jika tidak ada alasan maka jangan digunakan. Jangan mengusap tangan bersamaan, juga jangan mengusap kaki bersamaan [saat bersih-bersih]. Jangan kencing atau berak di perairan atau di sekitar perairan [seperti sungai atau laut]. Jangan mengambil makanan dari dalam tangan untuk dimakan, dan jangan menggunakan piring logam untuk makan. Hidangkan makanan di atas daun tanpa membalikkannya. Jangan tidur di tempat tidur yang besar atau kecil, dan jangan tidur bersama dengan orang lain. Ketika hendak tidur, istirahatkan pikiran, buatlah menjadi tenang dan murni, lalu pergilah tidur, pikirkan kebijaksanaan. Jangan tidur dengan wajah tertutup [seperti menghadap ranjang atau tertutup selimut] dan jangan tidur dengan wajah menghadap ke atas, tapi tidurlah seperti Raja Singa (Siṃha-rāja) berbaring di sisi kanan [seperti gaya sang Buddha tidur/memasuki nirvana]. Saat tidur, jangan tidur dengan mata terbuka. Setiap hari jangan makan kedua kali lagi,  juga jangan tidak makan. Jangan makan terlalu banyak atau terlalu sedikit. Jika ragu pada suatu makanan, jangan memakannya. Jangan melihat pada setiap bentuk hiburan, di tempat perkumpulan orang banyak, atau perempuan. Anda harus tidak melekat dalam tubuh, ucapan, pikiran, atau terhadap tempat tinggal yang bagus, atau terhadap makanan bagus yang didapat, juga jangan menolak tempat tinggal yang buruk atau makanan buruk yang mungkin diperoleh. Jangan memakai pakaian warna ungu, juga jangan memakai jubah robek yang lama, atau jubah yang kotor; saat pembacaan, Anda harus memakai pakaian dalam."

"Lagi, jangan mencela diri sendiri dengan berkata, 'Saya telah melakukan banyak kesalahan, dan tidak mungkin Saya bisa memperoleh keberhasilan didalam Siddhi.' Bahkan jika menderita berbagai penyakit yang disebabkan oleh sisa karma [dari masa lampau], jangan pernah sengaja melalaikan pembacaan, dan jangan pernah meninggalkan Mantra yang diterima dari Acārya anda. Mungkin akan ada suara di dalam mimpi atau di udara yang mengatakan , 'Anda jangan membaca Mantra ini,' bahkan jika Anda terus mendengar ini, jangan meninggalkan [Mantra] dan jangan emosi [terhadap suara itu], mengapa begitu? karena itu semua adalah perbuatan Mara. Jadi Anda hanya perlu berusaha pada diri sendiri, dan tidak mundur atau berhenti [dari praktek]."

Sponsored content

Susiddhikara Mahā Tantra Sādhana Upāyika Patala Vidya Yoga Siddhi Nāma Mahāyāna Sutra Empty Re: Susiddhikara Mahā Tantra Sādhana Upāyika Patala Vidya Yoga Siddhi Nāma Mahāyāna Sutra

Back to top
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum